Jumat, 08 Mei 2009

BUNGA AJISAI

Ajisai, Si Cantik Beracun


Lho saya kok jadi penulis artikel bunga yaaa. Kebetulan saja saya senang melihat sesuatu yang indah, salah satunya adalah bunga. Dan kebetulan saja di Jepun ini bunga bunganya sangat luar biasa. Lhaa bagaimana tidak, tanaman di musim dingin yang saya kira hanya semak perdu belaka, berkembang secara bergantian di musim spring hingga summer seperti ini. Khusus Ajisai ini berkembang dari spring hingga late autum.

Ajisai Dalam Harmoni

Saya tidak perlu khusus ”berburu” bunga Ajisai, karena setiap pagi selalu melewati hamparan Ajisai di pinggir jalan. Bunganya terlihat menyolok, besar besar seperti bola yang terdiri dari kumpulan bunga bunga kecil, hingga kadang disebut si seribu bunga, atau berbentuk seperti mahkota.
Dari Wikipedia, tanaman dari Family Hydrangeaceae in mempunyai nama latin Hydrangea, genus dengan 70-75 spesies, merupakan tanaman bunga berbentuk perdu dengan tinggi 1-3 meter yang berasal dari Asia selatan dan Asia timur, mulai dari Jepang hingga China, Himalaya dan Indonesia, selain itu juga ditemukan di Amerika utara dan selatan. Tanaman ini sangat terkenal di kepulauan Azores – Portugal, terutama di pulau Faial hingga disebut ”blue island” saking banyaknya bunga ini di sana.
Di Indonesia bunga ini dikenal dengan nama Bunga Pancawarna, kukatakan dengan ngawur ke teman Jp namanya di Indonesia adalah Five colors Flower, seperti kalau kita menyebut Anak gunung Krakatau menjadi The son of Krakatau mountain, lha gunung kok punya anak, dan salahnya sudah lama punya anak kok tidak diberi nama, hi hi ngasal saja.
OK, kembali ke laptop begitu kata Tukul kalau mulai OOT, jika di Indonesia bunga ini hanya kita temui satu jenis saja dan berubah warnanya menjadi warna warni dalam satu pohon, maka di Jepun memang ruaaaaaar biasa jenis dan warnanya. Ajisai cepat berbunga apabila temperatur cukup hangat. Pada saat di Osaka sudah berbunga meriah karena temperatur telah mencapai 30oC di bulan Juni dan Juli ini, maka pada saat yang sama ketika saya ke gunung yang temperaturnya 17oC, Ajisai masih kuncup kecil, wah bayangkan indahnya daerah pegunungan itu ketika Ajisai berbunga, ingin ke sana lagi tapi perjalanannya cukup rumit, andai saja mudah di tempuh.
Ajisai tumbuh dengan merdeka di halaman, tidak di dalam pot maksud saya, akan tetapi untuk jenis Ajisai yang seperti mahkota melingkar dengan bunga bunga kecil di tengahnya, ternyata begitu indah bila diletakkan dalam pot seperti Dance Party, sesuai sekali namanya.

Dance Party Ajisai

Terdapat dua jenis Ajisai, yang pertama adalah bunga berbentuk bola yang disebut Hydrangea macrophylla dan jenis lainnya adalah Hydrangea aspera ssp. Sargentiana yang bentuknya seperti mahkota, terdiri dari 2 type bunga yaitu di tengahnya bunga kecil yang dikelilingi dengan bunga besar di bagian pinggir hingga menyerupai mahkota.

Ezoajisai
Yamaajisai
Kurohime
Crown

Warna warni bunga Ajisai ini ternyata bergantung pada keasaman tanahnya atau kalau orang Kimia mengatakan PH, lho baru tahu. Umumnya species bunga ini adalah putih, tetapi seperti yang bisa kita lihat pada pict yang saya tampilkan di sini bisa berwarna biru, merah, pink atau ungu. Tanah yang bersifat asam akan menghasilkan bunga berwarna biru, tanah yang bersifat netral atau kita kenal PHnya kurang lebih 7, bunganya akan berwarna cream, sedangkan tanah yang bersifat basa menghasilkan warna pink atau ungu.

Flow Sumiko
Katsurano
Shirotae
Seiyou tama ajisai

Ada lagi yang perlu diketahui Ajisae ini adalah salah satu tanaman yang senang menyimpan aluminium. Aluminium ini dilepaskan dari tanah yang bersifat asam, dan membentuk ikatan kompleks di dalam bunga ajisai sehingga memberi warna biru, hem…begitu ya, pantaslah di kepulauan Portugis itu mungkin tanahnya banyak mengandung aluminium.
Setiap pagi selama sebulan saya berhenti sejenak mengambil pictures dari bunga bunga Ajisai ini, dalam beragam warna dan bentuk. Sekali lagi Hirata-san rekan Jp saya yang juga senang bunga dan selalu memberi informasi tentang Flower garden di Jp, menerjemahkan huruf huruf “primitive” Jp ke romanji, juga memberi saya pict dari dua pot ajisai miliknya.

Sumida no Hanabi

Sumida no Hanabi termasuk dalam spesies Hydrangea aspera ssp. Sargentiana dengan bunga kecil atau fertile flowers yang berukuran sama, indah dan bersih, helai bunganya runcing dan bertumpuk dengan putik biru, menyatu dengan bagian lain berupa bunga bunga kecil, bukan main cantiknya.

Katsurano
Flow Tashiko
Maiko
Flow Taiko

Siang itu hujan turun, setelah reda, saya keluar menangkap titik titik air sisa hujan yang melekat di helai bunga Ajisai, kecil itu indah, kecil itu cinta. Nama nama Ajisai yang diberikan memang mewakili jenis bunga ini, Maiko misalnya mengingatkan kita pada putri kecil nan jelita.
Perlu diketahui juga bahwa bunga Ajisai ini agak beracun bila dimakan, karena keseluruhan dari tanaman ini mengandung racun yang disebut cyanogenic glycosides, meskipun demikian jarang yang keracunan wong bunga ini juga gak kelihatan enak dimakan, kalau bunga turi itu saya suka, dimasak pecel.
Anehnya di Korea ada teh herbal yang menggunakan Hydrangea serrata. Sedangkan Hydrangea paniculata malah kadang kadang dibuat rokok dengan effek seperti cannabis, itu lho yang bisa membuat kita melarikan diri sejenak dari dunia nyata.

Ajisai si Seribu Bunga

Setiap pagi, berjalan melewati hamparan bunga bunga indah membuat mata dan hati terasa sejuk. Andai saja dapat kita nikmati keindahan seperti ini di tanah air, tidak harus ajisai, bunga apa saja kembang sepatu misalnya atau kembang kenikir, alangkah senangnya.