Senin, 11 Mei 2009

perkembangbiakan tanaman

Perkembangbiakan Tanaman

Jan 24

vegetativeSeperti layaknya mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat berkembang biak. Perkembangbiakan tanaman secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan secara alami dan juga buatan.

Perkembangbiakan alami adalah perkembangbiakan tanaman oleh tanaman itu sendiri secara alami atau dibantu oleh alam. Sedangkan perkembangbiakan secara buatan adalah perkembangbiakan tanaman yang mendapat campur tangan manusia.

Tanaman berkembangbiak secara alami melalui berbagai macam cara. Tanaman berkembangbiak secara alami dengan 2 cara yaitu generatif dan vegetatif. Generatif adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran.

Perkembangbiakan secara vegetative dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, serta terbentuknya tanaman dari bagian bagian khusus yaitu umbi, rhizome, runner dan anakan. Perkembangbiakan dengan terbentuknya umbi juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu umbi lapis seperti terbentuknya bawang dan bunga tulip, umbi sisik seperti terbentuknya bunga gladiol, umbi batang seperti terbentuknya kentang dan umbi akar seperti terbentuknya ubi jalar.

Perkembangbiakan secara vegetative alami dengan rizhoma terlihat pada terbentuknya jahe, sedangkan akar rimpang atau runner atau batang menjalar pada permukaan tanah adalah seperti terbentuknya strawberry. Untuk perkembangbiakan dengan anakan contohnya nanas, pisang, salak, dan lidah buaya. Anakan yang telah tumbuh harus segera dipisah dari induknya dengan hati-hati supaya tidak merusak tanaman induk dan akar anakan tersebut.

Perkembangbiakan dengan campur tangan manusia adalah rundukan, cangkok, stek, okulasi, sambung pucuk, penyusuan dan kultur jaringan. Perkembangbiakan dengan rundukan adalah cara perkembangbiakan dengan cara membengkokkan cabang dan dibenamkan ke dalam tanah dengan melukai bagian cabang yang akan dibenamkan untuk mempercepeat tumbuhnya akar. Perkembangbiakan seperti ini adalah perkembangbiakan dari tanaman melati, jambu monyet dan ketimun.

Perkembangbiakan buatan yang banyak dikenal oleh masyarakat lainnya adalah cangkok. Tanaman berkayu hampir semuanya dapat dicangkok dan pengerjaan cangkok sebenarnya sangat mudah, hanya saja perlu memperhatikan beberapa hal saja yaitu waktu mencangkok, pemilihan batang dan pemeliharaan cangkokan. Pilihlah batang yang tidak terlalu tua, kuat, subur dan tidak mengandung penyakit. Lebih bagus lagi bila banyak buahnya. Cangkok baik dilakukan pada saat musim penghujan. Selain cangkok, stek jugatermasuk perkembangbiakan buatan yang mudah untuk dilakukan.

Anda dapat memisahkan atau memotong beberapa bagian tanaman untuk menghasilkan bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. Beberapa macam stek adalah stek akar untuk mengembangkan jambu biji, cemara, sukun, stek batang untuk kentang, ubi jalar, stek cabang untuk mangga, rambutan, jeruk, kopi, dan teh serta stek daun untuk begonia, sanseviera dan cocor bebek. Untuk anda yang menginginkan hasil perkembangbiakan yang hasilnya bagus dapat memilih okulasi untuk mengembangbiakkan tumbuhan.

Okulasi dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas diambil dari tanaman induk yang unggul dan ditempel ke tumbuhan yang berakar kuat. Sayangnya okulasi membutuhkan waktu lama untuk berhasil, kira-kira 12-24 bulan. Pilihan lainnya adalah sambung pucuk yaitu cara yang menempelkan batang induk untuk disambung dengan batang bawah yang ditanam dari biji. Untuk tanaman buah atau tanaman yang sulit dikembangbiakkan dengan cara lain, penyusuan merupakan cara yang paling cocok. Penyusuan dilakukan dengan cara menyambung 2 buah batang yang sama besar yang telah disayat miring dan diikat sampai kira-kira 3 minggu setelah itu ikatannya bisa dilepas.

Sampai saat ini perkembangbiakan tanaman berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Para peneliti di seluruh dunia menaruh perhatian khusus terhadap penelitian perkembangbiakan tanaman untuk menghasilkan tanaman baru supaya mendapatkan hasil tanaman yang terbaik. Penelitian di bidang pangan berupaya untuk menghasilkan tanaman pangan dengan kualitas nomor satu untuk mendapatkan bibit unggul.

generatifBibit tanaman yang terbaik dapat menjadi komoditas ekspor yang berujung dengan bertambahnya kas negara dari devisa yang dihasilkan. Kultur jaringan merupakan hasil dari perkembangan teknologi pertanian yang dapat menghasilkan bibit unggul serta varietas baru. Kultur jaringan juga dapat dilakukan untuk pelestarian jenis tanaman tertentu yang mulai langka. Kultur jaringan memerlukan pendidikan khusus yang dilatarbelakangi dengan pendidikan kimia dan biologi. Untuk melakukan kultur jaringan diperlukan media dengan berbagai bahan campuran seperti garam mineral, asam amino, gula vitamin dan hormone tumbuhan yang dilakukan dalam keadaan suci hama.

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor genetis merupakan faktor yang terdapat dalam tanaman seperti benis, varietas, hormone serta lainnya. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor seperti keadaan tanah, iklim, cuaca, suhu, air dan udara. Seperti mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat beradaptasi dengan lingkungan serta perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis, atau morfologis.

Tanaman sebenarnya memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan iklim, hama penyakit, absorbsi tanah serta pembatasan respirasi yang ditunjukkan dengan perubahan struktur tubuh tanaman tersebut. Adaptasi tanaman dapat berlangsung dengan baik bila tanaman dipindahkan dari tempat lain ke tempat yang kondisinya hampir serupa. Walaupun telah ada rekayasa pengetahuan dan teknologi namun supaya proses pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik maka hendaknya jangan memindahkan tanaman ke tempat yang kondisinya benar-benar berbeda.

bunga merak



Sehat dengan Kembang Merak



Kembang merak merupakan perdu tegak dengan tinggi 2-4 meter dan memiliki cabang banyak dengan ranting yang terkadang berduri tempel. Kayunya berwarna putih, padat dan liat. Daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda dua dengan 4-12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang, ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan tasnya berwarna hijau dan permukaan bawahnya berwarna kebiruan, panjang 1-3,5 cm sedangkan leber 0,5-15 cm.
Pada malam hari daun akan menguncup. Tumbuhan kembang merak berasal dari Amerika Selatan memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm dengan warna bunga merah dan kuning, sedangkan buahnya berbentuk buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm berisi 18 buah dan biji tersebut bisa dikonsumsi. Buah yang sudah tua warnanya hitam. Tumbuhan kembang merak biasanya ditanam sebagai tanaman hias.
Di beberapa provinsi di Indonesia, tanaman kembang merak memiliki nama yang berbeda. Misalnya di Sumatera dikenal dengan sebutan kembang kacang, bunga Cina, jingek. Sementara di Jawa disebut kembang patra kombala, di Sunda disebut merak-merakan, kembang ngigel, patra menggala, kembang abang. Di Menado, kembang merak disebut juga bunga kacang.
Kandungan kimia kembang merak, pada bunganya ada asam gallat, asam benzoat, resin. Sedangkan pada daunnya terdapat alkaloid, tannin, glocisida, kalsium oksalat, dan batangnya terdapat plumbangin, lumbagol, zat sannak, alkaloid, saponin, tannin, resin, kalsium dan oksalat.

Manfaat

Bunga dari tumbuhan kembang merak dapat digunakan untuk mengobati menstruasi yang tidak lancar, mata merah, luka terpukul, memar, panas, kejang pada anak-anak dan lainnya. Sedangkan kulit kayunya digunakan untuk mengobati diare, kejang pada anak, dan lain-lain. Akarnya digunakan untuk mengobati demam, panas dan kejang pada anak-anak, dan daunnya bermanfaat untuk mengatasi perut kembung, sariawan, demam, penyakit kulit. Buahnya digunakan untuk mengobati diare, disentri dan lain-lain.
Dosis pemakaian: Untuk pemakaian luar tumbuhan kembang merak dibersihkan lalu dihaluskan dan dibalukan pada bagian yang sakit. Pada pemakaian dalam, gunakan 3-5 gram bunga kembang merak kering atau 15-30 gram daun segar, direbus lalu disaring dan airnya diminum.
Kejang pada anak. Bila anak terserang kejang, gunakan 5 kuntum bunga kembang merak, 20 gram daun kembang merak, 3 jari akar dan 3 jari kulit batang yang telah dicuci lalu ditumbuh halus. Kemudikan tambahkan air garam secukupnya, balurkan dan gosokkan pada bagian leher, punggung dan kaki anak.
Untuk mengobati sariawan, dapat menggunakan 15 gram daun kembang merak direbus dengan air secukupnya hingga mendidih, lalu disaring dan airnya digunakan untuk berkumur-kumur.
Mengobati perut kembang dengan 15 gram daun kembanng merak segar, alang-alang, bawang putih secukupnya ditumbuk hingga halus, tambahkan air secukupnya, kemudian dibalurkan pada perut yang kembung.
Bila menderita memar akibat terpukul, gunakan bunga kembang merak secukupnya, dihaluskan, kemudian balurkan pada bagian yang sakit.
Kembang merak juga bisa digunakan untuk pemakaian dalam. Untuk mengobati panas demam, dibutuhkan 3-5 gram bunga kembang merak kering direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 150 cc kemudian disaring dan airnya diminum.
Bila menderita radang hati, gunakan 15-30 gram daun serut atau mirten, lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan airnya diminum selagi hangat.
Untuk mengobati diare, dapat gunakan 15 kulit batang tumbuhan kembang merak yang ditumbuh halus lalu diseduh dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan airnya diminum selagi hangat.

Catatan: Gunakan sesuai anjuran, untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter. Wanita hamil dilarang mengkonsumsi obat ini.

bunga lavender

Lavender



Lavender

Bunga Lavender
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Familia: Lamiaceae
Genus: Lavandula
L.
Spesies

Sekitar 25-30, termasuk:
Lavandula angustifolia
Lavandula canariensis
Lavandula dentata
Lavandula lanata
Lavandula latifolia
Lavandula multifida
Lavandula pinnata
Lavandula stoechas
Lavandula viridis

Lavender atau lavendel atau Lavandula adalah sebuah genus tumbuhan berbunga dalam suku Lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Asal tumbuhan ini adalah dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India. Genus ini termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis rumput-rumputan, semak pendek, dan semak kecil. Tanaman ini juga menyebar di Kepulauan Kanari, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan dan Mediterania, Arabia, dan India. Karena telah ditanam dan dikembangkan di taman-taman di seluruh dunia, tumbuhan ini sering ditemukan tumbuh liar di daerah di luar daerah asalnya.

Bunga Lavender
Bunga Lavender
Lavender jambul

Tanaman Pengusir Nyamuk

Ingin terhindar dari DBD, malaria, kaki gajah? Gunakan saja lavender, zodia, dan geranium. Beberapa produk lotion pengusir nyamuk terang-te-rangan menggunakan lavender sebagai salah satu kandungannya. Anda tidak perlu repot menyemprotkan insektisida yang belum tentu aman.

Kecil dan berwarna ungu, itulah penampakan bunga lavender sehingga amat menarik dan menyejukkan mata. Dengan menggosokkan bunga ini ke kulit, selain aroma wangi, Anda pun akan terhindar dari gigitan nyamuk. Karena khasiat inilah bunga lavender sering digunakan sebagai salah satu bahan lotion antinyamuk.

Keberadaan tanaman lavender mengundang peneliti dan pe-ngusaha untuk menyuling bunga lavender demi menda-patkan minyak. Minyak lavender memang sering dipakai sebagai aromaterapi. Bahkan, di beberapa rumah, minyak lavender ini ditempatkan di ruang tamu. Komposisi utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat.

Lavender atau Lavandula latiofola merupakan keluarga Lamiaceae, berbentuk seperti semak. Tumbuh baik di ketinggian 600 –1.350 m dpl di mana semakin tinggi tempat tumbuhnya, semakin baik kualitas minyak yang dihasilkannya. Perbanyakan tanaman lavender biasanya dengan menggunakan bijinya. Biji-biji yang tua dan sehat di-semaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke polibeg. Ketika tingginya mencapai 15 – 20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah.

Geranium

Geranium memiliki kandungan bahan yang bersifat antiseptik yaitu geraniol dan sitronelol yang tidak disukai nyamuk. Senyawa tersebut berbau menyengat dan harum, sehingga sering digunakan sebagai bahan untuk membuat sabun mandi. Tanaman geranium atau Pelargonium citrosa tumbuh merumpun dan banyak menghasilkan anakan. Daunnya hijau, berbentuk jangkar, dengan tepi daun bergerigi.

Batangnya banyak mengandung air, berkayu, berbulu, ketika masih muda berwarna hijau, tetapi setelah tua berwarna kecokelatan. Memiliki akar tunggang. Cara perbanyakannya bisa dengan mudah mematahkan batang yang masih muda, kemudian menancapkannya ke tanah sehingga lazimnya diperbanyak dengan menggunakan stek anakan.

Tiga varian dari geranium di antaranya Citrosa mosquito fighter, Cirosa queen of lemon, dan Citrosa lady diana. Geranium merupakan tanam-an perdu dengan tinggi 20 – 50 cm, merupakan keluarga Geraniaceae yang mampu bertahan hidup sampai 5 tahun. Karena penampilannya yang indah, geranium sering dijadikan tanaman hias yang ditanam dalam pot dan diletakkan di halaman atau dalam rumah.

Zodia

Berawal dari kebiasaan orang Papua yang menggosok kulitnya dengan daun-daun tertentu sebelum berburu ke hutan. Biasanya mereka menggosok-gosokkan daun-daun tanaman zodia atau Evodia suaveolens untuk melindungi dirinya dari gigitan serangga, terutama nyamuk. Nyamuk takut pada zodia yang mengandung senyawa evodiamine, rutaecarpine, minyak linalool, dan apinene.

Selain mengusir nyamuk, para ilmuwan menemukan khasiat lain dari zodia seperti penyembuh disentri dan pembunuh sel kanker. Rebusan kulit batangnya pun bermanfaat sebagai pereda demam ma-laria. Zodia dapat mengeluarkan aroma yang cukup wangi bila daun-daunnya sa-ling bersentuhan. Sebagai pewangi alami Anda dapat meletakkan tanaman di sekitar tempat angin masuk ke dalam ruangan atau di sudut ruangan tertentu dan diembuskan AC atau kipas angin.

Zodia adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua. Tanaman perdu ini berasal dari keluarga Rutacea. Tinggi tanaman 200 – 300 cm dan panjang daun dewasa 20 – 30 cm. Bentuk zodia cukup menarik sehingga banyak digunakan sebagai tanaman hias. Meskipun zodia berasal dari Papua, namun saat ini sudah banyak tumbuh di Pulau Jawa. Tanaman ini tumbuh baik di ketinggian 400 – 1.000 m dpl.

Mudah diperbanyak, baik melalui stek ranting maupun bijinya. Ketika sudah berbunga dan berbiji, biji zodia akan jatuh dan tumbuh di sekitarnya. Hanya saja, fase pertumbuhan membutuhkan perhatian tersendiri. Bila langsung kena sinar matahari, bisa-bisa malah mati. Sebaliknya, bila kurang sinar matahari justru pertumbuhannya tidak sehat. Tanaman ini akan tumbuh subur bila dikembangkan di daerah yang cukup dingin.

Di beberapa daerah di Jawa Barat, bibit zodia asal Papua harganya bervariasi, untuk yang berumur 3 bulan, sekitar Rp 60.000,00 dan di atas 1 tahun harganya sekitar Rp 350.000,00. Sedangkan lavender harganya berkisar antara Rp 7.500,00 sampai 10.000,00 per tanaman. Selamat mencoba!* PR 22 Maret 2007.Irna Safira Inayah, S.Si.Staf Laboratorium Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) Bandung ;Ernayenti, S.Pd. Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung







Pranala luar